Kamis, 26 April 2012
Senin, 05 Maret 2012
Baksos & Mahasiswa Mengasuh
Pada bulan Desember lalu,
tepatnya tanggal 10 Desember 2011, telah dilaksanakan acara Baksos (Bakti
Sosial) dan penutupan dari program kerja ‘Mahasiswa Mengasuh’ dari dinas
Pengmas (Pengabdian Masyarakat) BEM FK Unila. Acara yang bernamakan “CRANII”
(Cari )ini berlokasi di SD N 2 dan kantor Balai Desa dari desa Krawangsari,
kelurahan Natar, Lampung Selatan. SD N
2 Krawangsari merupakan tempat
diselenggarakannya acara “Mahasiswa Mengasuh” mulai dari pukul 09.00-11.30 WIB.
Acara
“Mahasiswa Mengasuh” ini dibuka dengan sambutan oleh ketua pelaksana, Zelvi
(2010), gubernur BEM FK Unila, Heru Sigit (2008), dan Kepala Sekolah SDN 2
Krawangsari. Setelah pembukaan acara tersebut, acara dilanjutkan dengan
perlombaan mewarnai untuk siswa/i kelas 1-3 SDN 2 Krawangsari. Sedangkan untuk
siswa/i kelas 4-6 diadakan penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan yang benar
oleh perwakilan mahasiswa FK unila. Perlombaan dan penyuluhan tersebut disambut
dengan gembira serta antusias oleh para siswa maupun orangtua wali dari murid
SDN 2 Krawangsari tersebut. Tidak hanya itu, untuk pemenang perlombaan mewarnai
juara 1-3 diberikan hadiah buku serta peserta penyuluhan diberikan susu dan
roti masing-masingnya pada akhir acara.
Inti
acara dari “Mahasiswa Mengasuh” ini adalah pertemuan dengan 7 adik asuh. Pada
pertemuan tersebut perkembangan adik asuh dipantau melalui notebook yang berisi kegiatan
mereka selama satu bulan. Selain itu, diajarkan pula beberapa mata pelajaran
yang dirasa sulit oleh masing-masing adik asuh. Kemudian pada akhir pertemuan
diberikan beberapa buku-buku seperti RPAL, RPUL, kamus dan buku kisi-kisi UN
yang sangat diperlukan oleh para adik asuh. Kedepannya.
Acara
berlanjut ke inti acara Baksos yakni pengobatan gratis untuk warga desa
Krawangsari, dengan kuota kupon 80 orang, mulai dari jam 13.30-17.00 WIB. Acara
ini dibuka dengan sambutan oleh ketua pelaksana, gubernur BEM FK Unila, kepala
dusun dan kepala desa Krawangsari. Dokter yang terlibat dalam pengobatan gratis
ini adalah dr.Syazili mustofa dan dr.Rizki Hanriko yang merupakan pengajar di
FK Unila. Acara pengobatan gratis ini
memang terlambat setengah jam dari jadwal yang seharusnya, namun Alhamdulillah
tidak ada kendala yang berarti setelah itu.
“Alhamdulillah, walaupun terdapat banyak
hambatan mulai dari persiapan sampai dengan tepat pada hari H-nya, acara ini
dapat berlangsung lancar mulai dari jam 09.00-17.00 WIB”, ucap friska selaku
salah satu panitia “CRANII”.
Rumah Sakit Pendidikan Unila
Sebentar lagi, Universitas Lampung (Unila) akan memiliki sebuah Rumah Sakit Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan Unila tersebut memiliki tujuan utama bagi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Lampung (Unila) akan menjadi center of excellent pada bidang kesehatan untuk Provinsi Lampung. Sebagai rumah sakit yang mengedepankan kepentingan akademik, RSP Unila akan menjadi pusat pengembangan ilmu medik serta menjadi solusi bagi Lampung.
Dana pembangunan RSP Unila juga 100 persen berasal dari Pemerintah Pusat. Dan dalam tiga tahun ke depan difokuskan kepada pembangunan fisik.
Berdasar informasi pembantu rektor II, Rencananya pembangunan rumah sakit yang terdiri dari enam gedung utama dengan menggunakan konsep green technology atau bangunan dengan konsep ramah lingkungan. RSP yang memiliki fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarat ini direncanakan dibangun di areal 10,8 hektare dengan nilai bangunan fisik mencapai Rp400 miliar. Saat ini proyek pembangunan rumah sakit itu sudah memasuki tahap pertama, yakni land clearing dan pembangunan struktur bangunan, dengan biaya Rp52,8 miliar dari Rp55 miliar dana tahap awal yang digelontorkan pusat. Pembangunan RSP dimulai melalui tahapan pembebasan lahan. Saat ini sekitar 8,1 hektare lahan sudah dibebaskan dan masih ada sekitar 6,6 hektare lagi yang akan dibebaskan.
Kita semua berharap yang terbaik untuk kemajuan almamater tercinta.. Semoga unila menjadi lebih baik lagi.. To Be continued (KAJIAN KASTRAD BEM FK UNILA edisi rumah sakit pendidikan Unila)…..
Mahasiswa Belajar Burung
“ SEBUAH SANGKAR BESI, TAK
AKAN BISA MENGUBAH RAJAWALI MENJADI SEEKOR BURUNG NURI “.
MAHASISWA!!
Ada banyak yang perlu
dipertanggungjawabkan untuk arti sebuah nama dan maknanya. Apa yang membedakan
kita dengan siswa?? Mahasiswa dituntut hebat untuk segalanya, tak perlu
berkhayal jauh dan berpikir semesta, kita hanya perlu bergerak dan merubah cara
pandang menjadi lebih dewasa. Percayakah anda bahwa kita adalah insan terbaik
bangsa.?? Ya karena masa depan bangsa kelak ada di pelupuk mata..
Mahasiswa berasal dari dua
kata yang digabungkan, yaitu Maha dan Siswa. Maha yang artinya tertinggi
sedangkan siswa adalah bagian dari kaum pelajar. Jadi, Mahasiswa adalah orang
yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Mahasiswa adalah suatu bagian
yang tidak terpisahkan dari negara ini karena peran pentingnya yang begitu
besar terhadap majunya sebuah peradaban yang sedang dibangun oleh bangsa ini.
Peradaban yang mempunyai cita cita luhur dan mulia, yaitu menuju Indonesia yang
makmur dan sejahtera.
Mahasiswa juga dapat dikatakan
sebuah komunitas yang sangat unik yang berada di tengah tengah masyarakat dengan
kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya. Berdasarkan kelebihan dan kesempatan
yang dimilikinya, maka tidak pantaslah seorang mahasiswa mementingkan
kepentingan pribadi (apatis) tanpa memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan
negaranya.
Mahasiswa mempunyai tempat
tersendiri di dalam tubuh masyarakat yang berarti bukan bagian yang terpisahkan
dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, mahasiswa dapat
dirumuskan perihal peran dan fungsi mahasiswa untuk peradaban Bangsa Indonesia.
mahasiswa Kedokteran
Indonesia, mari coba kita perhatikan sebuah syair dari WS Rendra berikut ini “
SEBUAH SANGKAR BESI, TAK AKAN BISA MENGUBAH RAJAWALI MENJADI SEEKOR BURUNG NURI
“.
Syair ini pas rasanya untuk
disampaikan kepada kita mahasiswa kedokteran Indonesia. Mahasiswa kedokteran
laksana Rajawali yang memiliki kekuatan, semangat dan kemampuan untuk terbang
tinggi, melintasi setiap penjuru dunia dengan kepakan sayapnya. Dengan bebas
terbang tanpa ada siapapun yang menghalanginya, pun ketika terdapat suatu
halangan, ia adalah tetap Rajawali. Mahasiswa kedokteran Indonesia memiliki
potensi yang besar untuk membangun Indonesia, dengan cara dan model gerakannya.
Kita memilki area dan ladang yang cukup luas untuk bergerak, sehingga tidaklah
mengherankan apabila muncul pernyataan “ tidaklah istimewa label mahasiswa
kedokteran Indonesia, melainkan untuk berkontribusi dan mengabdi.” Gerakan ini
harus terus dikembangkan agar dapat memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan
harapan kita semua.
MARI KITA MALU PADA BURUNG
PIPIT!!
Mari malu kepada burung
pipit kecil yang terlentang. Loh kenapa? Saat itu burung elang lewat dan
melihat burung pipit yang mengangkat kedua
kakinya ke atas dalam posisi terlentang. Dan tentu saja sang Elang heran dan
bertanya,
dan terjadilah dialog singkat:
Elang : Hei, Pit!!
Kenapa kau seperti itu?
Pipit : Aku dengar langit akan runtuh karena
itu aku mengangkat kakiku untuk menahannya.
Elang : Wah, kalau langit rubuh, mungkin
kakiku yang besar ini tidak bisa menahannya apalagi dengan kaki kecilmu pit.
Pipit : (Si Pipit pun menjawab dengan tulus)
biarlah tidak apa kalaupun tidak bisa, paling tidak aku berkontribusi walaupun
kecil, saya telah berkontribusi untuk menahan langit ini untuk tidak runtuh.
Ya lihatlah bagaimana
burung mampu memberi makna lebih pada hidupnya. Sekali lagi dengarkanlah
bagaimana burung pipit menyindir “Tidak apa kalaupun tidak bisa, paling tidak aku
berkontribusi walaupun kecil. Berkontribusi untuk menahan langit ini untuk
tidak runtuh”.
Kalau kita sedikit
menilik ke belakang dan berusaha untuk melihat sudah sejauh manakah pergerakan
yang telah kita lakukan, maka jawabannya tidak akan pernah cukup untuk membuat
diri kita puas. Ya, pergerakan ini suatu proses yang panjang yang berkesinambungan.
Layaknya sebuah tofografi bumi, maka permukaannya tidak akan pernah rata, ada
cekungan, dan ada perbukitan.
Mungkin banyak dari kita
yang telah mengetahui bahwa sejarah mahasiswa kedokteran sebagai salah satu
oknum penggores tinta perjuangan dan pergerakan di negeri ini. Izinkanlah saya
mengingatkan kembali betapa indahnya kenangan itu, kenangan di mana idealisme
mahasiswa kedokteran masih sangat murni dan terjaga. Pergerakan mahasiswa
kedokteran Indonesia dimulai sejak masa Budi Utomo, yaitu dimulai jauh sekali
pada tahun 1908. Pada saat itu dr. Wahidin Sudirohusodo yang menggagas
berdirinya organisasi Budi Utomo, hal ini dipicu oleh kesadaran akan pentingnya
peranan pemuda untuk meraih kemerdekaan bangsa. Organisasi inilah yang kemudian
memprakarsai munculnya organisasi-organisasi pemuda yang lain yang berperan
dalam mencapai kemerdekaan bangsa ini.
Namun seiring dengan
berjalannya waktu, semua idealisme tersebut seolah-olah terkikis. Idealisme
mahasiswa kedokteran mulai bergeser. Dengan alasan kepentingan kuliah dan
menuntut ilmu, mahasiswa kedokteran masa kini cenderung apatis dengan keadaan
yang ada, bahkan banyak di antara para mahasiswa tersebut yang mengisi harinya
dengan gaya hedonis dan borjuis. Mereka seolah lupa bahwa mereka juga merupakan
agent of change yaitu agen perubahan. Padahal kalu kita merujuk kepada five
stars doctor mahasiswa kedokteran seharusnya mampu menguasai lima hal yaitu;
care provider, communicator, community leader, decision maker, dan manager.
Kalau kita lihat dari five stars doctor tersebut, satu-satunya yang kita dapat
dari perkuliahan adalah care provider, sedangkan untuk mendapatkan yang lainnya
kita harus mencarinya di luar bangku perkuliahan. Banyak cara yang dapat kita
lakukan untuk mendapatkan empat bintang lainnya, seperti kita dapat mengikuti
organisasi kemahasiswaan di kampus, aktif mengikui seminar-seminar, ataupun
dengan rajin membaca buku-buku self-development.
Melihat fakta pergeseran
idealisme seperti itu, maka sangatlah penting dicari jalan keluar untuk merevitalisasi
kembali jati diri dari mahasiswa kedokteran Indonesia. Sebuah pergerakan
sejatinya kita akan tau pasti kapan dimulainya, bahkan mungkin tanggal
dimulainya suatu pergerakan tersebut akan selalu terpatri dalam ingatan kita.
Tetapi, apabila kita berfikir akan kemanakah berakhirnya pergerakan ini? atau
kapankah berakhirnya pergerakan ini? maka jawabannya adalah tidak. Sekali kita
memulai sebuah pergerakan, maka kita tidak akan pernah tau bagaimanakah akhir
dari pergerakan itu. Jangan pernah mengharapkan pergerakan itu akan berjalan
sesuai dengan apa yang kita inginkan, tetapi yakinlah bahwa hasil akhir dari
sebuah pergerakan itu akan selalu penuh dengan kejutan.
MARI KITA REVITALISASI KEKUATAN BERSAMA.. Mengapa harus kita terima hidup begini? Lihatlah
Dinamika yang ajaib saat ini. Mahasiswa- mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi
bendera-bendera upacara sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastic sementara ada
kebangkrutan dan banyak korupsi. Mahasiswa kedokteran yang dianggap tabib
masyarakat, tapi nyatanya banyak yang lalai untuk peka pada lingkungan sekali
pun. Seseorang berhak diberi ijazah dokter dianggap sebagai orang terpelajar
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada ada tirani, diam tidak
bicara. Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja. BENAR. Kita berada di
dalam pusaran tatawarna yang ajaib dan tidak terbaca.
MAJU
MAHASISWAAA!!!.........
*DINAS KASTRAD BEM FK
UNILA*
Jumat, 02 Maret 2012
Muswil ISMKI 2011
Pada tanggal 9 – 13 November 2011, telah dilaksanakan
rangkaian kegiatan Muswil (Musyawarah Wilayah) ISMKI Wilayah I di Batam, dengan
PSPD Universitas Batam (UNIBA) sebagai tuan rumah pelaksana. Acara ini diadakan
di Ballroom Golden View Hotel, Batam. Muswil ini merupakan salah satu agenda
wajib ISMKI dimana terdapat beberapa rangkaian acara di dalamnya. Adapun
kegiatan pada muswil ini yaitu :
1. Diskusi Ilmiah, yang dimenangkan oleh PSPD UNIBA.
2. Evaluasi Kepengurusan, yakni mengevaluasi kegiatan evaluasi
internal dari masing-masing dinas sebelum dibahas pada LPJ kepengurusan ISMKI
wilayah I periode 2010-2011
3. Pembacaan dan Pembahasan LPJ Sekwil
(Sekretaris Wilayah). Ini merupakan
acara puncak dari muswil ini. Bang Rio Fajar Utomo (FK UNAND) selaku sekwil
periode 2010 – 2011 yang memaparkan semua program kerja dari masing-masing
dinasnya kepada forum. Dari LPJ ini bisa terlihat bagaimana kinerja ISMKI
Wilayah I selama 1 tahun kepengurusanya. Keputusan atas penerimaan/penolakan
LPJ diserahkan kepada delegasi/ perwakilan institusi yang hadir dan berakhir
dengan penerimaan LPJ kepengurusan Bang Rio yang memiliki jargon “Bersama Dalam Satu Keluarga”.
4. Pemilihan Sekwil Baru. Setelah sekwil lama beserta regimen
kepengurusannya dinyatakan demisioner. Adapun calon sekwil kemarin :
· Hafiz
Hari Nugraha (FK UNSRI)
· Bambang
Irawan (FK UISU)
· M.
Rizki .D.M (FK UNILA)
Pemilihan
sekwil baru ini melalui berbagai tahapan mulai dari seleksi berkas, kampanye
dan penyampaian visi misi, dialog interaktif, musyawarah calon sekwil, dan
terakhir pemungutan serta penghitungan suara. Pemungutan suara dari delegasi 12
universitas yang hadir (Univ. Abdurrab, UMSU, UNSRI, UNIBA, UNAND, USU, UISU,
UMP, UR, Univ. Malikus Saleh, UNBRAH, dan UNILA), didapatkan hasil 2 suara
diberikan kepada Hafiz dan M. Rizki .D.M. dan selebihnys 8 suara kepada
Bambang. Sehingga Bambang Irawan lah yang terpilih sebagai Sekwil ISMKI Wilayah
I Periode 2011 – 2012.
5. Pemilihan MPA (Majelis Pertimbangan
Agung). MPA adalah suatu majelis pengawas dan
konsultasi ISMKI di tingkat pengurus harian wilayah dan nasional dan BK ISMKI.
Pada Muswil kemarin ada 3 calon ketua MPA, yaitu Rio Fajar Utomo (FK UNAND),
Franz Sinatra Yoga (FK UNSRI), dan Tommi Faruq (FK UNILA). Dari seleksi berkas,
hanya Franz Sinatra Yoga yang lulus sehingga pada akhirnya terpilihlah Franz
Sinatra Yoga (FK UNSRI) sebagai ketua MPA.
6. Penetapan
Iuaran Wajib Institusi Anggota ISMKI
Wilayah I. Dari sidang pleno kemarin ditetapkan iuran wajib institusi anggota
ISMKI Wilayah I sebesar Rp 300.000,- selama satu kepengurusan ini. Perlu
diketahui, anggota ISMKI Wilayah I sekarang ada 18 universitas baik swasta
maupun negeri dengan 2 universitas sebagai anggota muda (FK UMP, PSPD UNIB).
7. Rekomendasi Wilayah serta Tender Nasional.
Adapun hasil dari sidang pleno ini :
· LKMM Wilayah, tuan rumah FK UR (Universitas
Riau)
· Baksoswil, tuan rumah FK UNBRAH (Universitas
Baiturrahmah, Padang)
· Muswil-Muskerwil 2011-2012, tuan rumah FK
UNILA. J
· Merekomendasikan FK UNAND sebagai tuan rumah
dari LKMM Nasional 2012
· Merekomendasikan FK UNSRI sebagai tuan rumah
dari Baksosnas 2012
8. ISMKI
Awards. Pada perlombaan ini dimenangkan
oleh FK UNILA yang pada saat itu, semua delegasi FK UNILA menggunakan tapis
khas lampung, memperkenalkan lampung (daerahnya, objek wisata, oleh-oleh, serta
ke-khasan dari Lampung), menjual gantungan kunci Lampung, pin FK UNILA, keripik
pisang, dan kopi luwak. Serta perkenalan tentang BEM FK UNILA beserta program
kerja unggulannya.
9. Wisata
Daerah. Pada acara ini panitia
memperkenalkan para delegasinya ke jembatan yang terkenal di Batam, yaitu
Jembatan Barelang yang didesain oleh mantan presiden Indonesia, B.J. Habibie.
Jembatan ini menghubungkan beberapa pulau-pulau kecil yang ada di Batam.
Setelah itu, panitia membawa para delegasi ke Nagoya Hill, pusat perbelanjaan terbesar dan terlengkap di
Batam dengan harga jual yang miring.
Pada
Muswil kemarin, FK UNILA mengirimkan 5 delegasi, yaitu :
· Nolanda Trikanti 2009 (Sekdin Eksternal)
· M. Rizki .D.M 2009 (Kadin Pendpro) sebagai
calon sekwil dan diangkat menjadi Kepala Dinas Pendpro ISMKI Wilayah I
2011-2012
· Ihsanur Ridha 2008 selaku wasekwil (Wakil
Sekretaris Wilayah) ISMKI Wilayah I 2010-2011
· Vicha Annisa 2010 (Staf Dinas Danus) sebagai
PHW (Pengurus Harian Wilayah) bidang danus ISMKI Wilayah I 2010-2011 dan
diangkat menjadi Kepala Dinas Danus ISMKI 2011-2012
· Meta Sakina 2010 sebagai anggota KPU ISMKI
Wilayah I 2010-2011
Demikianlah
salah satu program kerja dari Dinas Eksternal yaitu pendelegasian
Muswil-Muskerwil ISMKI Wilayah I. Semoga bermanfaat!
“ISMKI,
Mengakar di Tatanan Lokal, Kokoh di Tatanan Nasional, Bersuara di Tatanan
Internasional”.
Selasa, 28 Februari 2012
Peletakkan Batu Pertama Musholla Asy-Syifa
Pagi itu (12/11), kesibukan terlihat di halaman parkir
depan gedung C Fakultas Kedokteran. Acara besar nampak tengah disiapkan
panitia, mahasiswa baru angkatan 2011 FK Unila. Segala persiapan telah
dilakukan demi lancarnya Medical Gathering, acara puncak sekaligus penutup
rangkaian kegiatan ANOMALI, perayaan Dies Natalis FK Unila ke-9.
Acara demi acara berjalan dengan lancar, mulai pembukaan hingga sambutan-sambutan. Pagi beranjak siang, sekitar pukul 10.00 WIB, setelah Prof. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S. menyampaikan sambutannya, beliau diminta untuk meresmikan Pembangunan Musholla Asy-syifa FK Unila. Peresmian ditandai dengan diletakkannya batu pertama oleh Rektor UNILA Prof. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S., dekan FK Unila, Dr. Sutyarso, M.Biomed, dan Gubernur BEM FK Unila, Heru Sigit Pramono. Tepuk tangan meriah dari seluruh mahasiswa menyambut peresmian ini.
Musholla Asy-syifa yang baru saja diresmikan
pembangunannya merupakan hasil kerja kerja keras seluruh civitas akademika yang
mendambakan adanya musholla permanen di lingkungan FK Unila, sehingga setiap
kegiatan ke-Islaman dapat dipusatkan di satu tempat. Pembangunan ini tidak
mungkin berjalan lancar tanpa adanya kontribusi dari dosen, karyawan, dan
seluruh mahasiswa FK Unila.
Tahapan pembangunan,
“Pembangunan Musholla
Asy-Syifa FK UNILA”, ujar Heru, “nantinya akan dibagi menjadi tiga
tahapan, dan tahap pertama telah dimulai dan selesai di akhir tahun nanti”. Pembangunan tahap I ini meliputi pembangunan
pondasi,rangka dan tiang-tiang pancangnya. Biaya untuk menyelasaikan
pembangunan tahap I ini ditaksir sekitar 140 juta rupiah dan sampai saat ini
-sesuai dengan laporan pendanaan Musholla Asy-Syifa FK UNILA yang
tertera di sekretariat BEM FK UNILA ged.B lt.I FK UNILA- telah terkumpul dana
sekitar 120 juta rupiah yang dihimpun dari sumbangan tiap angkatan,
dosen, karyawan, dan donator dari berbagai pihak.
Pembangunan tahap II meliputi pembangunan dinding dan
atap musholla, sedangkan tahap III adalah finishing. Diperkirakan akan memakan
waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tiga tahapan tersebut menimbang
pendanaannya berasal dari sumbangan ummat.
Harapan Sang Rektor, setelah
meresmikan, sekaligus meletakkan batu pertama, Rektor Unila berpamitan
meninggalkan kampus FK Unila. “Saya bangga terhadap BEM FK Unila yang telah
bekerja keras demi berdirinya Musholla ini, semoga segala apa yang diharapkan
dari pembangunan musholla ini dapat tercapai nantinya…” ujar Sang Rektor.
PENGUMUMAN DINAS EXECUTIVE APPRENTICE KABINET DNA 2011/2012
PSDMO
Tanti Yossela
Putu Filla Jaya Fikrawan
Anisa Ika Pratiwi
Taufiqurrohman
PENDPRO
Pratiwi Wulandari
Novita Dwiswara Putri
Putri Rinawati
Annisa Ratya
EKSTERNAL
Dina Rianti Fitri
Sandra Rini
Fariz Fadhli Tanjung
Alvionita Nur Fitriana
DANUS
Fatwa Maratus Shalihah
Kartika Yuara Fitri
Sarah Carolin Syafrullah
Intan Ratna K
PENGMAS
Ani Yuli Yanti Puspitasari
Dessy Eva
Melly Anida
I Gede Eka Widayana
KASTRAD
Prayudo Prio Anandityo
KGS Mahendra
Ayu Lestari Nofiyanti
Rama Rapina
KIK
Budiman
Yolanda Pratiwi
Diah Septa Liantari
Langganan:
Postingan (Atom)