Senin, 05 Maret 2012

Baksos & Mahasiswa Mengasuh


Pada bulan Desember lalu, tepatnya tanggal 10 Desember 2011, telah dilaksanakan acara Baksos (Bakti Sosial) dan penutupan dari program kerja ‘Mahasiswa Mengasuh’ dari dinas Pengmas (Pengabdian Masyarakat) BEM FK Unila. Acara yang bernamakan “CRANII” (Cari )ini berlokasi di SD N 2 dan kantor Balai Desa dari desa Krawangsari, kelurahan Natar, Lampung Selatan.  SD N 2  Krawangsari merupakan tempat diselenggarakannya acara “Mahasiswa Mengasuh” mulai dari pukul 09.00-11.30 WIB.

Acara “Mahasiswa Mengasuh” ini dibuka dengan sambutan oleh ketua pelaksana, Zelvi (2010), gubernur BEM FK Unila, Heru Sigit (2008), dan Kepala Sekolah SDN 2 Krawangsari. Setelah pembukaan acara tersebut, acara dilanjutkan dengan perlombaan mewarnai untuk siswa/i kelas 1-3 SDN 2 Krawangsari. Sedangkan untuk siswa/i kelas 4-6 diadakan penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan yang benar oleh perwakilan mahasiswa FK unila. Perlombaan dan penyuluhan tersebut disambut dengan gembira serta antusias oleh para siswa maupun orangtua wali dari murid SDN 2 Krawangsari tersebut. Tidak hanya itu, untuk pemenang perlombaan mewarnai juara 1-3 diberikan hadiah buku serta peserta penyuluhan diberikan susu dan roti masing-masingnya pada akhir acara.

Inti acara dari “Mahasiswa Mengasuh” ini adalah pertemuan dengan 7 adik asuh. Pada pertemuan tersebut perkembangan adik asuh dipantau melalui notebook yang berisi kegiatan mereka selama satu bulan. Selain itu, diajarkan pula beberapa mata pelajaran yang dirasa sulit oleh masing-masing adik asuh. Kemudian pada akhir pertemuan diberikan beberapa buku-buku seperti RPAL, RPUL, kamus dan buku kisi-kisi UN yang sangat diperlukan oleh para adik asuh. Kedepannya.

Acara berlanjut ke inti acara Baksos yakni pengobatan gratis untuk warga desa Krawangsari, dengan kuota kupon 80 orang, mulai dari jam 13.30-17.00 WIB. Acara ini dibuka dengan sambutan oleh ketua pelaksana, gubernur BEM FK Unila, kepala dusun dan kepala desa Krawangsari. Dokter yang terlibat dalam pengobatan gratis ini adalah dr.Syazili mustofa dan dr.Rizki Hanriko yang merupakan pengajar di FK Unila.  Acara pengobatan gratis ini memang terlambat setengah jam dari jadwal yang seharusnya, namun Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti setelah itu.

 “Alhamdulillah, walaupun terdapat banyak hambatan mulai dari persiapan sampai dengan tepat pada hari H-nya, acara ini dapat berlangsung lancar mulai dari jam 09.00-17.00 WIB”, ucap friska selaku salah satu panitia “CRANII”.

Rumah Sakit Pendidikan Unila


Sebentar lagi, Universitas Lampung (Unila) akan memiliki sebuah Rumah Sakit Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan Unila tersebut memiliki tujuan utama bagi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Lampung (Unila) akan menjadi center of excellent pada bidang kesehatan untuk Provinsi Lampung. Sebagai rumah sakit yang mengedepankan kepentingan akademik, RSP Unila akan menjadi pusat pengembangan ilmu medik serta menjadi solusi bagi Lampung.

Dana pembangunan RSP Unila juga 100 persen berasal dari Pemerintah Pusat. Dan dalam tiga tahun ke depan difokuskan kepada pembangunan fisik.

Berdasar informasi pembantu rektor II,  Rencananya pembangunan rumah sakit yang terdiri dari enam gedung utama dengan menggunakan konsep green technology atau bangunan dengan konsep ramah lingkungan. RSP yang memiliki fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarat ini direncanakan dibangun di areal 10,8 hektare dengan nilai bangunan fisik mencapai Rp400 miliar. Saat ini proyek pembangunan rumah sakit itu sudah memasuki tahap pertama, yakni land clearing dan pembangunan struktur bangunan, dengan biaya Rp52,8 miliar dari Rp55 miliar dana tahap awal yang digelontorkan pusat. Pembangunan RSP dimulai melalui tahapan pembebasan lahan. Saat ini sekitar 8,1 hektare lahan sudah dibebaskan dan masih ada sekitar 6,6 hektare lagi yang akan dibebaskan.

Kita semua berharap yang terbaik untuk kemajuan almamater tercinta.. Semoga unila menjadi lebih baik lagi.. To Be continued (KAJIAN KASTRAD BEM FK UNILA edisi rumah sakit pendidikan Unila)…..

Mahasiswa Belajar Burung


“ SEBUAH SANGKAR BESI, TAK AKAN BISA MENGUBAH RAJAWALI MENJADI SEEKOR BURUNG NURI “.

MAHASISWA!!

Ada banyak yang perlu dipertanggungjawabkan untuk arti sebuah nama dan maknanya. Apa yang membedakan kita dengan siswa?? Mahasiswa dituntut hebat untuk segalanya, tak perlu berkhayal jauh dan berpikir semesta, kita hanya perlu bergerak dan merubah cara pandang menjadi lebih dewasa. Percayakah anda bahwa kita adalah insan terbaik bangsa.?? Ya karena masa depan bangsa kelak ada di pelupuk mata..

Mahasiswa berasal dari dua kata yang digabungkan, yaitu Maha dan Siswa. Maha yang artinya tertinggi sedangkan siswa adalah bagian dari kaum pelajar. Jadi, Mahasiswa adalah orang yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Mahasiswa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari negara ini karena peran pentingnya yang begitu besar terhadap majunya sebuah peradaban yang sedang dibangun oleh bangsa ini. Peradaban yang mempunyai cita cita luhur dan mulia, yaitu menuju Indonesia yang makmur dan sejahtera.

Mahasiswa juga dapat dikatakan sebuah komunitas yang sangat unik yang berada di tengah tengah masyarakat dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya. Berdasarkan kelebihan dan kesempatan yang dimilikinya, maka tidak pantaslah seorang mahasiswa mementingkan kepentingan pribadi (apatis) tanpa memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negaranya.

Mahasiswa mempunyai tempat tersendiri di dalam tubuh masyarakat yang berarti bukan bagian yang terpisahkan dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, mahasiswa dapat dirumuskan perihal peran dan fungsi mahasiswa untuk peradaban Bangsa Indonesia.

mahasiswa Kedokteran Indonesia, mari coba kita perhatikan sebuah syair dari WS Rendra berikut ini “ SEBUAH SANGKAR BESI, TAK AKAN BISA MENGUBAH RAJAWALI MENJADI SEEKOR BURUNG NURI “.

Syair ini pas rasanya untuk disampaikan kepada kita mahasiswa kedokteran Indonesia. Mahasiswa kedokteran laksana Rajawali yang memiliki kekuatan, semangat dan kemampuan untuk terbang tinggi, melintasi setiap penjuru dunia dengan kepakan sayapnya. Dengan bebas terbang tanpa ada siapapun yang menghalanginya, pun ketika terdapat suatu halangan, ia adalah tetap Rajawali. Mahasiswa kedokteran Indonesia memiliki potensi yang besar untuk membangun Indonesia, dengan cara dan model gerakannya. Kita memilki area dan ladang yang cukup luas untuk bergerak, sehingga tidaklah mengherankan apabila muncul pernyataan “ tidaklah istimewa label mahasiswa kedokteran Indonesia, melainkan untuk berkontribusi dan mengabdi.” Gerakan ini harus terus dikembangkan agar dapat memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan harapan kita semua.

MARI KITA MALU PADA BURUNG PIPIT!!

Mari malu kepada burung pipit kecil yang terlentang. Loh kenapa? Saat itu burung elang lewat dan melihat burung pipit yang mengangkat kedua kakinya ke atas dalam posisi terlentang. Dan tentu saja sang Elang heran dan bertanya,
dan terjadilah dialog singkat:

Elang : Hei, Pit!! Kenapa kau seperti itu?
Pipit : Aku dengar langit akan runtuh karena itu aku mengangkat kakiku untuk menahannya.
Elang : Wah, kalau langit rubuh, mungkin kakiku yang besar ini tidak bisa menahannya apalagi dengan kaki kecilmu pit.
Pipit : (Si Pipit pun menjawab dengan tulus) biarlah tidak apa kalaupun tidak bisa, paling tidak aku berkontribusi walaupun kecil, saya telah berkontribusi untuk menahan langit ini untuk tidak runtuh.

Ya lihatlah bagaimana burung mampu memberi makna lebih pada hidupnya. Sekali lagi dengarkanlah bagaimana burung pipit menyindir “Tidak apa kalaupun tidak bisa, paling tidak aku berkontribusi walaupun kecil. Berkontribusi untuk menahan langit ini untuk tidak runtuh”.

Kalau kita sedikit menilik ke belakang dan berusaha untuk melihat sudah sejauh manakah pergerakan yang telah kita lakukan, maka jawabannya tidak akan pernah cukup untuk membuat diri kita puas. Ya, pergerakan ini suatu proses yang panjang yang berkesinambungan. Layaknya sebuah tofografi bumi, maka permukaannya tidak akan pernah rata, ada cekungan, dan ada perbukitan.

Mungkin banyak dari kita yang telah mengetahui bahwa sejarah mahasiswa kedokteran sebagai salah satu oknum penggores tinta perjuangan dan pergerakan di negeri ini. Izinkanlah saya mengingatkan kembali betapa indahnya kenangan itu, kenangan di mana idealisme mahasiswa kedokteran masih sangat murni dan terjaga. Pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia dimulai sejak masa Budi Utomo, yaitu dimulai jauh sekali pada tahun 1908. Pada saat itu dr. Wahidin Sudirohusodo yang menggagas berdirinya organisasi Budi Utomo, hal ini dipicu oleh kesadaran akan pentingnya peranan pemuda untuk meraih kemerdekaan bangsa. Organisasi inilah yang kemudian memprakarsai munculnya organisasi-organisasi pemuda yang lain yang berperan dalam mencapai kemerdekaan bangsa ini.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, semua idealisme tersebut seolah-olah terkikis. Idealisme mahasiswa kedokteran mulai bergeser. Dengan alasan kepentingan kuliah dan menuntut ilmu, mahasiswa kedokteran masa kini cenderung apatis dengan keadaan yang ada, bahkan banyak di antara para mahasiswa tersebut yang mengisi harinya dengan gaya hedonis dan borjuis. Mereka seolah lupa bahwa mereka juga merupakan agent of change yaitu agen perubahan. Padahal kalu kita merujuk kepada five stars doctor mahasiswa kedokteran seharusnya mampu menguasai lima hal yaitu; care provider, communicator, community leader, decision maker, dan manager. Kalau kita lihat dari five stars doctor tersebut, satu-satunya yang kita dapat dari perkuliahan adalah care provider, sedangkan untuk mendapatkan yang lainnya kita harus mencarinya di luar bangku perkuliahan. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan empat bintang lainnya, seperti kita dapat mengikuti organisasi kemahasiswaan di kampus, aktif mengikui seminar-seminar, ataupun dengan rajin membaca buku-buku self-development.

Melihat fakta pergeseran idealisme seperti itu, maka sangatlah penting dicari jalan keluar untuk merevitalisasi kembali jati diri dari mahasiswa kedokteran Indonesia. Sebuah pergerakan sejatinya kita akan tau pasti kapan dimulainya, bahkan mungkin tanggal dimulainya suatu pergerakan tersebut akan selalu terpatri dalam ingatan kita. Tetapi, apabila kita berfikir akan kemanakah berakhirnya pergerakan ini? atau kapankah berakhirnya pergerakan ini? maka jawabannya adalah tidak. Sekali kita memulai sebuah pergerakan, maka kita tidak akan pernah tau bagaimanakah akhir dari pergerakan itu. Jangan pernah mengharapkan pergerakan itu akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, tetapi yakinlah bahwa hasil akhir dari sebuah pergerakan itu akan selalu penuh dengan kejutan.

MARI KITA REVITALISASI KEKUATAN BERSAMA.. Mengapa harus kita terima hidup begini? Lihatlah Dinamika yang ajaib saat ini. Mahasiswa- mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi bendera-bendera upacara sementara hukum dikhianati berulang kali. Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastic sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi. Mahasiswa kedokteran yang dianggap tabib masyarakat, tapi nyatanya banyak yang lalai untuk peka pada lingkungan sekali pun. Seseorang berhak diberi ijazah dokter dianggap sebagai orang terpelajar tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada ada tirani, diam tidak bicara. Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja. BENAR. Kita berada di dalam pusaran tatawarna yang ajaib dan tidak terbaca.

MAJU MAHASISWAAA!!!.........

*DINAS KASTRAD BEM FK UNILA*

Jumat, 02 Maret 2012

Muswil ISMKI 2011

Pada tanggal 9 – 13 November 2011, telah dilaksanakan rangkaian kegiatan Muswil (Musyawarah Wilayah) ISMKI Wilayah I di Batam, dengan PSPD Universitas Batam (UNIBA) sebagai tuan rumah pelaksana. Acara ini diadakan di Ballroom Golden View Hotel, Batam. Muswil ini merupakan salah satu agenda wajib ISMKI dimana terdapat beberapa rangkaian acara di dalamnya. Adapun kegiatan pada muswil ini yaitu :

1. Diskusi Ilmiah, yang dimenangkan oleh PSPD UNIBA.

2. Evaluasi Kepengurusan, yakni mengevaluasi kegiatan evaluasi internal dari masing-masing dinas sebelum dibahas pada LPJ kepengurusan ISMKI wilayah I periode 2010-2011

3. Pembacaan dan Pembahasan LPJ Sekwil (Sekretaris Wilayah). Ini merupakan acara puncak dari muswil ini. Bang Rio Fajar Utomo (FK UNAND) selaku sekwil periode 2010 – 2011 yang memaparkan semua program kerja dari masing-masing dinasnya kepada forum. Dari LPJ ini bisa terlihat bagaimana kinerja ISMKI Wilayah I selama 1 tahun kepengurusanya. Keputusan atas penerimaan/penolakan LPJ diserahkan kepada delegasi/ perwakilan institusi yang hadir dan berakhir dengan penerimaan LPJ kepengurusan Bang Rio yang memiliki jargon “Bersama Dalam Satu Keluarga”.

4. Pemilihan Sekwil Baru. Setelah sekwil lama beserta regimen kepengurusannya dinyatakan demisioner. Adapun calon sekwil kemarin :
· Hafiz Hari Nugraha (FK UNSRI)
· Bambang Irawan (FK UISU)
· M. Rizki .D.M (FK UNILA)
Pemilihan sekwil baru ini melalui berbagai tahapan mulai dari seleksi berkas, kampanye dan penyampaian visi misi, dialog interaktif, musyawarah calon sekwil, dan terakhir pemungutan serta penghitungan suara. Pemungutan suara dari delegasi 12 universitas yang hadir (Univ. Abdurrab, UMSU, UNSRI, UNIBA, UNAND, USU, UISU, UMP, UR, Univ. Malikus Saleh, UNBRAH, dan UNILA), didapatkan hasil 2 suara diberikan kepada Hafiz dan M. Rizki .D.M. dan selebihnys 8 suara kepada Bambang. Sehingga Bambang Irawan lah yang terpilih sebagai Sekwil ISMKI Wilayah I Periode 2011 – 2012.

5. Pemilihan MPA (Majelis Pertimbangan Agung). MPA adalah suatu majelis pengawas dan konsultasi ISMKI di tingkat pengurus harian wilayah dan nasional dan BK ISMKI. Pada Muswil kemarin ada 3 calon ketua MPA, yaitu Rio Fajar Utomo (FK UNAND), Franz Sinatra Yoga (FK UNSRI), dan Tommi Faruq (FK UNILA). Dari seleksi berkas, hanya Franz Sinatra Yoga yang lulus sehingga pada akhirnya terpilihlah Franz Sinatra Yoga (FK UNSRI) sebagai ketua MPA.

6. Penetapan Iuaran Wajib  Institusi Anggota ISMKI Wilayah I. Dari sidang pleno kemarin ditetapkan iuran wajib institusi anggota ISMKI Wilayah I sebesar Rp 300.000,- selama satu kepengurusan ini. Perlu diketahui, anggota ISMKI Wilayah I sekarang ada 18 universitas baik swasta maupun negeri dengan 2 universitas sebagai anggota muda (FK UMP, PSPD UNIB).

7. Rekomendasi Wilayah serta Tender Nasional. Adapun hasil dari sidang pleno ini :
· LKMM Wilayah, tuan rumah FK UR (Universitas Riau)
· Baksoswil, tuan rumah FK UNBRAH (Universitas Baiturrahmah, Padang)
· Muswil-Muskerwil 2011-2012, tuan rumah FK UNILA. J
· Merekomendasikan FK UNAND sebagai tuan rumah dari LKMM Nasional 2012
· Merekomendasikan FK UNSRI sebagai tuan rumah dari Baksosnas 2012   

8. ISMKI Awards. Pada perlombaan ini dimenangkan oleh FK UNILA yang pada saat itu, semua delegasi FK UNILA menggunakan tapis khas lampung, memperkenalkan lampung (daerahnya, objek wisata, oleh-oleh, serta ke-khasan dari Lampung), menjual gantungan kunci Lampung, pin FK UNILA, keripik pisang, dan kopi luwak. Serta perkenalan tentang BEM FK UNILA beserta program kerja unggulannya.

9. Wisata Daerah. Pada acara ini panitia memperkenalkan para delegasinya ke jembatan yang terkenal di Batam, yaitu Jembatan Barelang yang didesain oleh mantan presiden Indonesia, B.J. Habibie. Jembatan ini menghubungkan beberapa pulau-pulau kecil yang ada di Batam. Setelah itu, panitia membawa para delegasi ke Nagoya Hill,  pusat perbelanjaan terbesar dan terlengkap di Batam dengan  harga jual yang miring.
Pada Muswil kemarin, FK UNILA mengirimkan 5 delegasi, yaitu :
· Nolanda Trikanti 2009 (Sekdin Eksternal)
· M. Rizki .D.M 2009 (Kadin Pendpro) sebagai calon sekwil dan diangkat menjadi Kepala Dinas Pendpro ISMKI Wilayah I 2011-2012
· Ihsanur Ridha 2008 selaku wasekwil (Wakil Sekretaris Wilayah) ISMKI Wilayah I 2010-2011
· Vicha Annisa 2010 (Staf Dinas Danus) sebagai PHW (Pengurus Harian Wilayah) bidang danus ISMKI Wilayah I 2010-2011 dan diangkat menjadi Kepala Dinas Danus ISMKI 2011-2012
· Meta Sakina 2010 sebagai anggota KPU ISMKI Wilayah I 2010-2011



Demikianlah salah satu program kerja dari Dinas Eksternal yaitu pendelegasian Muswil-Muskerwil ISMKI Wilayah I. Semoga bermanfaat!

“ISMKI, Mengakar di Tatanan Lokal, Kokoh di Tatanan Nasional, Bersuara di Tatanan Internasional”.

Selasa, 28 Februari 2012

Peletakkan Batu Pertama Musholla Asy-Syifa

Pagi itu (12/11), kesibukan terlihat di halaman parkir depan gedung C Fakultas Kedokteran. Acara besar nampak tengah disiapkan panitia, mahasiswa baru angkatan 2011 FK Unila. Segala persiapan telah dilakukan demi lancarnya Medical Gathering, acara puncak sekaligus penutup rangkaian kegiatan ANOMALI, perayaan Dies Natalis FK Unila ke-9.


Acara demi acara berjalan dengan lancar, mulai pembukaan hingga sambutan-sambutan. Pagi beranjak siang, sekitar pukul 10.00 WIB, setelah Prof. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S.  menyampaikan sambutannya, beliau diminta untuk meresmikan Pembangunan Musholla Asy-syifa FK Unila. Peresmian ditandai dengan diletakkannya batu pertama oleh Rektor UNILA Prof. Ir. Sugeng P. Haryanto, M.S., dekan FK Unila,  Dr. Sutyarso, M.Biomed, dan Gubernur BEM FK Unila, Heru Sigit Pramono. Tepuk tangan meriah dari seluruh mahasiswa menyambut peresmian ini.

Musholla Asy-syifa yang baru saja diresmikan pembangunannya merupakan hasil kerja kerja keras seluruh civitas akademika yang mendambakan adanya musholla permanen di lingkungan FK Unila, sehingga setiap kegiatan ke-Islaman dapat dipusatkan di satu tempat. Pembangunan ini tidak mungkin berjalan lancar tanpa adanya kontribusi dari dosen, karyawan, dan seluruh mahasiswa FK Unila.
Tahapan pembangunan,

 “Pembangunan Musholla Asy-Syifa FK UNILA”, ujar Heru,nantinya akan dibagi menjadi tiga tahapan, dan tahap pertama telah dimulai dan selesai di akhir tahun nanti”. Pembangunan tahap I ini meliputi pembangunan pondasi,rangka dan tiang-tiang pancangnya. Biaya untuk menyelasaikan pembangunan tahap I ini ditaksir sekitar 140 juta rupiah dan sampai saat ini -sesuai dengan laporan pendanaan Musholla Asy-Syifa FK UNILA yang tertera di sekretariat BEM FK UNILA ged.B lt.I FK UNILA- telah terkumpul dana sekitar 120 juta rupiah yang dihimpun dari sumbangan tiap angkatan, dosen, karyawan, dan donator dari berbagai pihak.

Pembangunan tahap II meliputi pembangunan dinding dan atap musholla, sedangkan tahap III adalah finishing. Diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tiga tahapan tersebut menimbang pendanaannya berasal dari sumbangan ummat.

Harapan Sang Rektor, setelah  meresmikan, sekaligus meletakkan batu pertama, Rektor Unila berpamitan meninggalkan kampus FK Unila. “Saya bangga terhadap BEM FK Unila yang telah bekerja keras demi berdirinya Musholla ini, semoga segala apa yang diharapkan dari pembangunan musholla ini dapat tercapai nantinya…” ujar Sang Rektor.

PENGUMUMAN DINAS EXECUTIVE APPRENTICE KABINET DNA 2011/2012

PSDMO
Tanti Yossela
Putu Filla Jaya Fikrawan
Anisa Ika Pratiwi
Taufiqurrohman

PENDPRO
Pratiwi Wulandari
Novita Dwiswara Putri
Putri Rinawati
Annisa Ratya

EKSTERNAL

Dina Rianti Fitri
  Sandra Rini
Fariz Fadhli Tanjung
  Alvionita Nur Fitriana

DANUS
Fatwa Maratus Shalihah
  Kartika Yuara Fitri
Sarah Carolin Syafrullah
  Intan Ratna K

PENGMAS
  Ani Yuli Yanti Puspitasari
  Dessy Eva
Melly Anida
I Gede Eka Widayana

KASTRAD
Prayudo Prio Anandityo
  KGS Mahendra
Ayu Lestari Nofiyanti
  Rama Rapina

KIK
  Budiman
  Yolanda Pratiwi
  Diah Septa Liantari